Apa yang Anda cari?

Jumat, 08 Maret 2013

Kehebatan Shalat


Kehebatan Shalat menurut perspektif SAINS



K ajian demi penelitian yang dilakukan mengenai shalat dari perspektif sains untuk menguak rahasia di balik kehebatan shalat.Belum lama ini penelitian dilakukan di Universitas Malaya dan sebelumnya juga pernah diadakan penelitian di Arab Saudi dan Kairo namun hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda bahwa shalat merupkan terapi jiwa dan penyembuh dari penyakit. Disamping mendapat ganjaran pahala. Sebagaimana firman Allah:

"Bacalah dan ikutilah (Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari al-Qur'an, dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar". (QS: 29:45)

Tapi kenapa banyak yang melakukan shalat tidak merasakan apa-apa. Bahkan ada juga yang mengeluh dan berkata, "shalat, tidak shalat sama saja". Begitulah kata seseorang yang belum merasakan manisnya iman.
Shalat yang dikehendaki Allah adalah shalat yang khusuk dan mengikuti cara yang benar sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw bukan shalatnya seperti patukan burung gagak sementara hati mejeng kemana-mana. Menurut penelitian ilmiah yang belum lama ini, adapun mamfaat shalat ditinjau dari perspektif sains sebagai berikut:

11.  Menjaga kesehatan badan. Penelitian menemukan perilaku gerak shalat itu dapat memberi efek tertentu mengenai kesehatan dan menjaga Kesetabilan tubuh. Seperti suhu badan, Kesetabilan peredaran darah dan denyut jantung. Berdasarkan temuan penelitian yang sempurnah shalatnya dan dilakukan 5 kali sehari semalam memiliki metabolisme basal (BMR) dan massa sel tubuh (BCM) jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak melakukan shalat.     

22.  Pengaruh bacaan dalam shalat , kajian menemukan bagi mereka yang paham makna bacaan dalam shalat serta menghayati bacaan tersebut memiliki komposisi badan yang terbaik, darah mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh terutama ke saraf otak, pikiran dan emosi jauh lebih tenang.     

33.  Pengaruh lipatan jari kaki, ketika sujud dan tahiyat dapat mengurangi massa lemak tubuh (FM), tisu pada otot dapat ditingkatkan menjaga keseimbangan. Pengurangan lemak kolesterol tubuh dengan demikian kurangnya dari berbagai penyakit teruma sakit jantung dan stroke.     

44.  Shalat mempengaruhi denyut jantung . Kajian tes terhadap pergerakan shalat serta efeknya pada jantung. Penilaian denyut jantung direkam dengan menggunakan elektrokadiograf untuk menghasilkan elektrokardogram (ECG). Posisi berdiri penilaian denyut jantung 87-90 bpm. Ini dalah yang tertinggi karna jantung memompa darah ke atas dan kebawah. Posisi rukuk penilaian denyut jantung 79 dan 81 bpm posi jantung sejajar dengan kepela. Ketika sujud penilaian denyut jantung 72 dan 73 bpm. Denyut jantung terendah diperoleh ketika posisi sujud.     

55. Shalat mencegah sakit pinggang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan elektromiografi (EMG) tehadap pasien pinggang wanita. Elektroda dipasang di belakang tubuh yaitu di lumbar L4-L5. Maka diperoleh hasil penelitian otot pada pinggang beristirahat ketika ruku 'sinyal EMG dicatatkan pada postur 90 derjat. Ini mengisyaratkan posisi fleksi spina pda 90 derjat akan memastikan tulang belakang berada dalam kondisi baik. Ia dapat membuka ruang antara spina (spinal canal) yang akan mengurangi resiko penghimpitan urat saraf.
      Efek shalat terhadap kerja otak. Sinyal EEG diukur saat peserta penelitian sedang malukan shalat. Bagian EEG saat tumakninah dianalisa lebih rinci. Dari hasil analisis dilakukan, ada peningkatan yang nyata untuk Densitas Kuasa Spektrum (KKS) pada komponen 11 Hz di lobus parietal saat berubah dari posisi berdiri ke posisi sujud.Ketika shalat penyebaran spektrum untuk semua 7 elektroda memungkinkan dari 7 sampai 14 Hz. Ketenangan pikiran ketika tumaknina menunjukkan gelombang frekuensi alpha. Frekuensi alpha ini terlihat sangat jelas keitika sedang bersujud.Alpha dalah frekuensi terendah sistem kerja saraf dan hanya kita temukan ketika kita tidur.

76.  Shalat dapat mempengaruhi Kesetabilan otot. Gerakan direkam dari takbir ihram sampai selesai shalat, penelitian aktivitas otot dilakukan permukaan elektroda EMG diletakan di atas permukaan empat jenis otot, yaitu di biseps femoris (paha belakang) REKTUS femoris (paha depan), gastroknemius (betis) dan L4 dan L5 (otot tulang belakang). Ereksi gelombang otot ketika mengakat tangan otot tulang belakang diaktifkan. Pada posisi saat rukuk dan mulai bangun dari rukuk otot belakang dan betis diaktifkan. Ketika melakukan gerkakan dari duduk, sujud dan bangkit kembali otot tulang belakang diaktifkan. Ketika sedang mebongkok dan dan melakukan sujud otot paha depan dan betis menunjukkan tidak bergerak. Ketika postur bediri, kemudian sujud kembali berdiri kembali disertai takbir dan mebongkokkan kaki sedikit semua empat otot diaktifkan, terlihat pergerakan otot yang agak besar pada betis ketika menempatkan lutut ke lantai posisi hendak sujud.Hasil penelitian ini menunjukkan otot gastroknemius mengalami aktifitas tertinggi.

Jadwal hasil penelitian kerja otot

Pergerakan
PMKD, μ V (min ± SP) dari n = 5
Biseps
femoris
Biseps
femoris
Gastrokne-
        minus
L 4-L5
Berdiri-sujud
Berdiri-sujud
7.91 ±  4.00
11.2 ± 3.86
13.21 ± 10.67
7.70 ±   3.30
Beridiri-rukuk
Beridiri-rukuk
8.59 ± 4.02
4.18 ± 1.88
11.97 ±   4.89
7.41 ± 2.57
Duduk-sujud
Duduk-sujud
4.81 ± 1.26
3.54 ± 2.61
8.36 ± 12.55
5.87 ± 1.87

Kesimpulan data di atas menunjukkan pengaruh gerakan shalat terhadap otot:
1.       Mengurangi otot
2.       Mencegah cedera pada otot
3.       Meningkatkan pergerkkan sendi
4.       Memantapkan koordinasi otot
5.       Meningkatkan sirkulasi darah
6.       Meningkatkan kinerja tubuh.

sumber: biaronewjourney.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar